Puisi
"Saat tiada lagi air mata"
"Saat tiada lagi air mata"
Mengapa air mata ini
Tak terhenti,
Saat aku mengingat mu,
Tutur Bahasa mu
Seakan selalu melintasi benaku.
Tak terhenti,
Saat aku mengingat mu,
Tutur Bahasa mu
Seakan selalu melintasi benaku.
Dulu kau bagaikan
Mentari di kala senja
Pelagi disaat gerimis
Mendung di saat terik
Dan kau dulu menerangi ku
Disaat malam tiba.
Mentari di kala senja
Pelagi disaat gerimis
Mendung di saat terik
Dan kau dulu menerangi ku
Disaat malam tiba.
Senyuman yg dulu indah
Kini hilang entah keman,
Sapaan yang begitu indah
Tiada lagi ku dengar.
Kini hilang entah keman,
Sapaan yang begitu indah
Tiada lagi ku dengar.
Tuhan terlalu cepat
Kau ambil satu satu nya dari ku,
Terlalu cepat waktu berlalu
Terlalu lama kau tak kunjung datang,
Kau ambil satu satu nya dari ku,
Terlalu cepat waktu berlalu
Terlalu lama kau tak kunjung datang,
Tuhan ijin kan sekali lagi aku
Hidup bersama nya ,
Sekali lagi aku tertawa bersama nya
Hidup bersama nya ,
Sekali lagi aku tertawa bersama nya
Dan menari bersama nya,,
Hinga air mata ini kering
Dan ku tak mampu lagi
MeneteskAn nya
"Semoga di alam sana kau,
Tersenyum umtuk ku "
Dan ku tak mampu lagi
MeneteskAn nya
"Semoga di alam sana kau,
Tersenyum umtuk ku "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar